Shinee - Minho

Sabtu, 03 Mei 2014

[EXOSHIDAE Fanfic] InDiGo

InDiGo






Title                           : InDiGo
Author                       : Puteu
Main Cast                 : Kim Taeyeon (SNSD) , Xi Luhan(EXO)
Genre                         : Romance, Sad, Angst
gRating                     : PG 15
Length                       : Oneshoot
Disclaimer                : FF ini murni karangan saya *asli pake materai.Terinspirasi dari sebuah novel yang pernah saya baca.Dan cast ini sengaja aku buat shipper LuYeon.Kalo yang gak suka ganti sendiri aja ya,, SNSD pairing EXO#woahh..( cast milik Tuhan dan saya hanya minjem bentar)
Note                           : Kalian pasti awalnya ngira ni FF misteri misteri gitu, tapi.. ini ternyata?? Sebelumnya liat genrenya lalu baca ceritanya okee.Mungkin rada aneh ceritanya *namanya juga fiktif.Jadi, aku harap kalian ngerti ya bacanya dan banyak TYPO berkeliaran wehwehweh.. Happy Read J











TYPO BERSEBARAN !!










Don’t Bash! Don’t be Plagiat!Don’t be a SIDERS!















Please Comment !!









Apa yang aku lihat terkadang berbeda
Berbeda dengan apa yang mereka lihat
Aku bisa melihatnya lagi
Karena mungkin aku dan dia sudah berbeda
Bisakah aku menyingkirkan perbedaan itu?
Perbedaan antara duniaku
Dan dunianya sekarang…









Taeyeon POV


Malam itu aku berjalan sendirian, hanya ditemani sinaran cahaya dari lampu toko es krim diseberang jalan itu.Entah rasa takut ataukah kesepian, seluruh tubuhku merinding seketika.Sambil kulalui pinggiran jalan itu, kulihat seorang laki laki tampan seumuranku terdiam sendiri di seberang jalan tempat ku berdiri.Sambil membawa sebuah payung hitam dan pakaian serba putih putihnya, wajahnya tampak sedih.’Kenapa dia?malam malam begini menangis dibawah payung, padahal sekarang sedang tidak hujan’ pikirku.Kuberanikan diri menyeberang, kusambangi dia yang ada diseberang jalan.’Apa aku harus mendekatinya?kupastikan orang itu bukan orang jahat ’
“ Permisi, gwenchanayo? “ dia mendelik melihat aku yang kini ada disebelahnya.Wajahnya sangat tampan, bahkan lebih mirip seperti dewa atau malaikat
“ Ani, gwenchana.Kamsahamnida “ dia merunduk padaku.Sepertinya kita seumuran, untuk apa dia memberi salam hormat seformal itu padaku
“ Ahh,, tak usah seperti itu karena sepertinya kita seumuran “
“ jinjja? Itu menurutmu saja, aku sudah lama menunggu disini“
Apa arti perkataannya tadi?menunggu? menunggu sangat lama? Seberapa lama sampai wajahnya itu sangat sedih
“Selama itukah,mungkin hanya beberapa menit atau beberapa jam saja.Oh ya, kenapa malam malam memakai payung hitam padahal sedang tidak hujan hari ini “ itu yang dari tadi ingin aku tanyakan, benar benar aneh.Wajah tampan, kulit putih, pakaian serba putih dan payung hitam.Apa dia ingin menghadiri pemakaman?malam malam begini?
“ Kau sendiri untuk apa malam malam begini ada di sini? Kau tidak mengenalku?Apa kau tidak takut? “ Takut? Sama sekali tidak.Ya, mungkin sedikit
“ Ani,aku baru bertemu denganmu.Dan takut?Pada hantu? Itu hanya bualan para ahjumma ahjumma saja “
Memang, apa dia merasa takut makanya dia bertanya seperti itu padaku? Kalihatannya saja tampan, tetapi jiwanya penakut
“ Ya, kau tidak takut padaku? “ apa dia mabuk? Untuk apa aku takut padanya?memangnya dia hantu atau semacamnya? Mana mungkin ada hantu setampan dia, jika ada maka aku tidak akan takut.Atau mungkin  jatuh cinta pada si hantu tampan itu
“ mana mungkin aku takut padamu, atau jangan jangan kau ingin berbuat jahat padaku? “ benar, aku takut jika dia benar benar berniat jahat padaku
“ Ani ani, bukan begitu maksudku.Kau tidak akan pernah mengerti “
“ Apa yang tidak aku mengerti, tuan “ aku tak mengerti apa yang dia bicarakan, apa dia mengatakan bahwa aku tidak akan pernah mengerti?Ya, dia juga tidak akan pernah mengerti apa yang dialamiku
“ Jangan panggil aku seperti itu, Xi Luhan imnida.Panggil aku Luhan saja “ namanya luhan, nama yang janggal di telingaku
“ Ne, baiklah Luhan.Aku Kim Taeyeon, panggil aku Taeyeon saja “
“ salam kenal, Taeyeon“
“ Salam kenal Luhan, aku harap kita bisa menjadi sahabat “
“ Ya ,kita lebih dari itu.Oh, aku harus pergi dulu “ mau kemana dia?tidak sopan sekali dia, dia yang mengajakku berkenalan dan dia lebih dulu pergi?apa itu yang diajarkan oleh orangtuanya.Tapi sungguh aku tidak ingin seseorang meninggalkan aku sendiri, malam hari begini.Aku takut mataku akan terganggu dengan hal yang tidak ingin aku lihat
“ Kau mau kemana? Apa kita bisa bertemu lagi? “ Aku sungguh ingin tahu apa kita akan bertemu lagi? Sungguh, pertemuan ini bisa dibilang sangat aneh
“ Ne, tentu saja.Jika kau ingin bertemu denganku datang lah ke jalan ini, tempat kita bertemu saat ini.Aku akan ada di sini saat kau membutuhkanku “
Itu yang dikatakannya beberapa hari yang lalu.Dia, Xi Luhan adalah orang yang pertama kali ingin menjadi sahabatku.Apa aku dan dia bisa dibilang sahabat?tapi kami bertemu tidak sengaja dan baru pertama kali.Aku ingin mempunyai sahabat, tapi kenyataannya? Semua orang di sekolah baruku menganggap aku anak yang aneh




Bermula dari suatu kejadian beberapa waktu yang lalu


Saat itu aku berada di toilet wanita ,aku melihat seorang wanita menangis tersedu sedu sambil memegang pisau di tangannya.Saat itu juga aku berteriak pada si wanita
‘jangan gunakan itu, kau mau apa dengan pisau itu? ‘
lalu wanita berwajah pucat itu menjawab
‘ aku menggunakan pisau ini untuk hal yang buruk, aku tidak pantas hidup ‘
Aku langsung mengambil paksa pisau dari tangannya dan membuangnya.Saat aku hendak membuang pisau itu, seorang murid masuk ke dalam toilet dan berteriak kencang sekali 
‘ AAAHH,,, Kim Taeyeon ?! apa kau sudah gila? Untuk apa kau memegang pisau itu, kau mau bunuh diri! ‘
Bunuh diri? Dia yang aneh, bukannya mencegah agar wanita pucat didepanku ini untuk bunuh diri dia malah meneriakiku
‘ Tolong dia, dia ingin bunuh diri ‘
 murid berisik itu semakin menjadi jadi dan berteriak ketakutan
‘ Apa yang kau lihat Kim Taeyeon, disini hanya ada kau dan aku.Tidak ada yang mau bunuh diri kecuali kau ‘
Kalau memang disini hanya ada aku dan dia, lalu wanita di depanku ini siapa? Lalu, aku beranikan diri bertanya pada si wanita pemilik pisau
‘ Kau siapa, kenapa dia tidak melihatmu? Apa kau hantu ‘
Wanita pucat pasi itu hanya menatapku lirih
‘ kau bisa menjawabnya sendiri, kau gadis yang istimewa ‘
Lalu dia pergi seperti debu yang tertiup angin, seiring kepergian wanita itu murid tadi sudah tejatuh pingsan tak sadarkan diri.






---






Itulah awal dimana aku menyadari keistimewaanku setelah terbangun dari koma.Aku bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat, mengetahui kejadian yang akan terjadi dikemudian hari, mendengar apa yang tidak orang lain dengar dan entah apalagi.Kadang perbedaanku ini membuat aku tersiksa, tidak memiliki teman.Tetapi aku merasa terkadang ada gunanya juga perbedaanku ini, aku bisa menolong orang lain.
Semenjak kejadian itu banyak yang aku lihat dari mataku ini.Mulai dari sesosok hantu yang tampak baik sampai yang membuatku ketakutan setengah mati.Aku tidak bisa menolak, apalagi memungkiri kenyataan yang sudah digariskan Tuhan padaku bahwa aku ini indigo.

Sepulang dari sekolah aku terus memikirkan lelaki imut berpayung hitam itu.’kemana dia? Kenapa aku tidak bisa menemukannya dimana mana? ‘.Aku terus menyusuri sepanjang jalan yang aku lalui malam itu, tempat aku bertemu Luhan.Aku memang sengaja kesana untuk sekedar bertegur sapa dengan lelaki imut itu.Aku tak menemukannya dimanapun, kemana dia? Memang, aku baru bertemu dengannya satu kali tapi kenapa rasanya aku sangat mengenalnya sehingga aku ingin terus memandang wajahnya itu.Aku pun pusing dibuatnya, kulihat sekeliling tak ada siapapun kecuali aku karena hari sudah menunjukkan pukul sepuluh
“ Hei kau, Xi Luhan! Dimana kau ?! “ taka da jawaban.Aku tahu dia hanya mempermainkanku saja.Perkataannya waktu itu hanya omong kosong semata
Aku menangis malam itu.Tidak ada yang peduli padaku, tidak ada yang mencintaiku seorangpun.Kenapa aku harus ditakdirkan seperti ini?
“ Aku disini Kim Taeyeon, kau mencariku? “ suara itu seketika menghentikan tangisku.Ya, namja imut yang aku tunggu kini datang.Aku langsung memeluknya  dan astaga, tubuhnya dingin seperti es balok
“ Luhan-ah, kau sahabatku kan? “ kenapa pertanyaan itu yang terlontar dari mulutku


Diam


Aku semakin mempererat pelukanku pada tubuh dingin itu
“ Bahkan lebih dari itu, Taeyeon-ah “










Luhan POV


Kenapa Tuhan memperlihatkan yeoja seperti dia disaat detik detik pegergianku tiba?Apa Tuhan mencoba menahanku dengan cara seperti ini?Yeoja itu, yeoja yang sangat aku cintai sejak dulu.Kenapa dia tidak mengingatku? Apa dia sudah benar benar melupakanku semenjak kejadian itu?
Malam itu aku bertemu dengannya lagi, bertemu untuk pertama kalinya semenjak kejadian yang merupakan takdir Tuhan untuk memisahkan kami



Flashback

“ Taeng, jangan seperti itu.Geli “ aku dan yeojachinguku tertawa bersama karena yeojachinguku menggelitiku dengan tangan mungilnya itu
“ Luhan Oppa merasa geli, bagaimana dengan ini “ dia semakin menjadi jadi.Namanya Taeyeon, Kim Taeyeon lengkapnya.Aku dan Taeyeon sudah saling menyukai selama satu tahun ini
“ Hentikan Taeyeon atau aku akan- “ dia menghentikan kegiatannya sejenak, memperhatikan aku
“ Atau apa Oppa? “ Aku langsung menyambar tubuhnya yang imut itu, memberinya pelukan hangat yang entah mengapa aku sedih dibuatnya
“ Ada apa oppa? Gwenchanayo? “ Aku merasa air mataku sudah tidak bisa aku bendung, aku seorang namja kuat tapi kenapa rasanya sulit melepaskan pelukan dari yeoja ini
“ Oppa, berjanjilah padaku satu hal “ Apa yang ingin kau pastikan Taeyeon, aku akan selalu untukmu.Jangan membuat ku takut dengan perkataanmu itu
“ Kau mau aku berjanji untuk apa? “ Apapun yang kau minta pasti aku akan memberikannya, walaupun nyawaku taruhannya
“ Berjanjilah untuk selalu bersamaku, jangan pernah meninggalkan aku Oppa “ Kenapa harus itu yang dia minta? Apa aku bisa menepati janji itu? Tuhan, bantu aku menepati janji itu
“ Ne, Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu Taeyeon-ah “ semoga Tuhan mengizinkan aku menepati janji itu walaupun sebenarnya diriku sendiri tak mampu menjawabnya
“ Gomawo, Oppa.Saranghae “ Kata kata dari bibir manisnya itu bagai candu dalam tubuhku.Kata yang paling indah yang pernah didengar oleh telingaku
“ Saranghae, Taeyeon-ah “ kata yang mampu membalas semuanya, rasa sayangku padanya





--





“ Oppa, Aku ingin es krim diseberang jalan itu.Aku beli sebentar ya, oppa tunggu disini “
“ Biar aku saja yang membelikannya, lagi pula disana ramai “ Perasaan tidak enak itu muncul dibenakku, ada apa ini?
“ Tidak usah, Oppa.Aku bisa membelinya sendiri, tunggulah disini sebentar “ Lagi lagi aku tidak dapat mencegahnya, Taeyeon memang yeoja keras kepala
Langkah kaki kecilnya mulai melangkah menjauh dariku, menghampiri jalan raya yang tepat diseberangnya terdapat toko es krim.Diseretnya kaki itu menuju zebra cross, sampai detik berikutnya dia telah berada di tengah jalan raya dan sedang mencoba mengikat tali sepatunya itu.Aku mulai melihatnya khawatir, sampai lampu berubah menjadi hijau dia masih berada disana dengan asyiknya
“ Taeyeon-ah, Hati hati “ kulangkahkan kakiku menuju Taeyeon sampai mataku menangkap sebuah mobil truk melaju cepat kearahnya
“ AAAHH !! “ teriakan itu membawaku untuk menghantamkan tubuhku ke badan truk, mencoba menyelamatkan gadisku yang hampir tertabrak
“ TAEYEON!! “ mungkin itu kata yang aku ucapkan sebelum aku pergi, seharusnya aku mengucapkan hal yang lebih indah dari itu tapi.. kenapa rasanya sulit sekali.
Yang terakhir aku lihat hanyalah seorang yeoja yang aku cintai terkapar di jalan dengan darah pekat di kepalanya.Aku tidak berhasil menjaganya, maafkan aku Tuhan.Aku tidak bisa merasakan tubuhku lagi, mungkin hanya beberapa yang masih berfungsi dengan baik.Aku mencoba meraih Taeyeon dengan tanganku yang penuh darah itu, sangat sakit hingga aku tidak bisa menjelaskannya
“ Sa-r-rang-h-hae Ta-tae-y-ye-yeon “ setelah kalimat itu terucap sulit dari mulutku semua berubah menjadi gelap


Flashback End



Aku bertemu dengannya lagi.Dia tidak sama denganku sekarang, kita sudah terlalu berbeda untuk bersatu kembali.Tuhan menjawab doaku, harapan ku pada Taeyeon
“ Tuhan, aku mohon.Jika aku tidak bisa bersamanya lagi aku ingin agar dia mengetahui keberadaanku, aku ingin dia mengingatku, mengenangku  dan aku ingin bisa bersamanya walaupun hanya sebentar “
Tuhan menjawab semuanya, dia memberikan kemampuan itu pada Taeyeon.Dia bisa melihatku, merasakan keberadaanku, dan bahkan dia bisa menyentuhku dan menganggap aku sama dengannya.Tapi, Tuhan memberikan kekurangan dibalik itu.Dia tidak mengingkatku bahkan sekedar mengenalku saja tidak, sungguh diluar dugaanku.Tapi aku berterima kasih, sangat berterimakasih karena sudah diberikan waktu untuk bisa bersamanya, mengingkatkan dia betapa aku sangat mencintainya











Taeyeon POV


 Kenapa rasanya bahagia sekali, seperti merasakan adanya lonjakan keras di dadaku.Aku jatuh cinta, jatuh cinta pada namja imut misterius itu.Aku sangat mengenalnya, bahkan aku rasa seperti aku sudah mengenalnya sejak lama.Ada apa ini?
Malam itu dia mengajakku ke toko es krim, tepat di seberang jalan tempat kami bertemu.Dia mengatakan hal yang aneh dan seakan menyuruhku untuk mencari tahu itu semua
“ Kau dulu sangat menginginkan es krim yang dijual disini, apa kau menginginkannya lagi? “
Es krim di toko ini? Sepengetahuanku aku tidak pernah ke toko ini sebelumnya tapi, ah.. kepalaku sakit mengingat ingatnya
“ Ahh,, Appo “ ringisku
“ Gwenchanayo, Taeyeon.Kau belum siap untuk mengetahui ini semua “ apa maksudnya? Belum siap untuk apa? Apa yang tidak aku ketahui dan dia ketahui tentang aku? Apa dia mengenalku sebelumnya?
“ Luhan-ssi, apa sebelumnya kita saling mengenal? “ Sepertinya aku dan dia seperti sudah saling mengenal.Ini aneh
“ Bahkan lebih dari itu, kau akan segera mengetahuinya nanti “ dia pergi setelah mengatakan itu, apa maksudnya? Aku harus mencari tahu lebih lanjut tentang ini semua





--





Keesokan harinya adalah hari minggu, aku berniat untuk menyambangi toko es krim yang Luhan tunjukkan kemarin.Aku ingin membuktikan apa benar es krim disini adalah es krim yang sangat aku ingin inginkan sejak dulu.Sesampainya disana aku disambut oleh Ahjumma pemilik toko, aku langsung memesan es krim coklat padanya
“ Ahjumma, aku pesan satu es krim coklat “ ahjumma itu menatapku lama sekali, melihatku dari atas sampai bawah seperti sedang memastikan sesuatu
“ K-kau gadis itu, kan? Ya, kau pasti gadis itu “ ahjumma itu berkata aneh, gadis itu? Gadis siapa?aku?
“ Maaf, apa maksud Ahjumma.Aku tidak mengerti “ maksud Ahjumma ini apa.Tapi, apa mungkin ini yang dimaksud Luhan.Mencari tahu yang tidak aku ketahui
“ Kau gadis dengan namja itu bukan, yang setahun yang lalu tertabrak truk besar di depan tokoku “
Aku terbungkam, tak mampu berkata kata.Air mataku hampir saja tumpah, inikah kenyataan yang dimaksud Luhan?Kenapa aku sama sekali tidak mengingatnya? Apa itu semua karena aku koma selama 2 bulan? Tapi, kenapa hanya Luhan yang tidak bisa aku ingat
Kuberanikan diri bertanya lebih dalam lagi pada ahjumma pemilik toko
“ Tolong, bisakah Ahjumma menceritakannya padaku.Jebal “
Sejenak Ahjumma itu melirikku lirih, seakan akan dia melihat raut kesedihan diwajahku karena pernyataannya tadi.Aku dan Ahjumma duduk di dalam toko dan memulai pembicaraan serius.Dan dia mulai menceritakannya padaku
“ setahun yang lalu aku melihat kau berjalan di seberang jalan dengan seorang namja tampan.Kau berbincang bincang dengan namja itu lalu kau berjalan ke tokoku menyebrangi jalan raya.Saat kau berada di tengah jalan, kau berhenti untuk mengikat tali sepatumu yang lepas itu.Sampai- “
“ Sampai apa ? “ Aku sungguh ingin tahu kelanjutan cerita nya itu, ini semua tentang aku dan Luhan
“ Sampai aku melihat namja yang tadi bersamamu sudah terkapar ditengah jalan dengan penuh darah.Aku melihatnya dengan jelas, namja itu mencoba menyelamatkanmu tapi – “
“ Lanjutkan ! “ Bentakku, sungguh aku mulai mencerna setiap kalian yang dia lontarkan
“ Kau juga terluka, namun kulihat namja itu masih hidup dan mengucapkan kata kata terakhirnya “
Namja itu terluka?Luhan? apakah dia namja itu? Dia adalah orang yang menyelamatkanku dari tabrakan setahun yang lalu.Tapi, aku tidak bisa mengingatnya lebih dari itu
“ Apa yang dia ucapkan?! Dan apa yang terjadi padanya setelah itu?! “ Aku marah.Luhan, siapa kau sebenarnya?kenapa kau melakukan hal bodoh seperti itu
“ Sengingatku dia mengucapkan saranghae dengan namamu, lalu dia- “ Aku sudah tidak tahan, air mataku tumpah ruah.Rasa sakit ini, kenapa sangat menderita rasanya
“ DIA APA?! “
“ Dia meninggal di tempat kejadian dan kalian dibawa kerumah sakit “
Lemas sudah tubuhku ini, seperti tak ada nyawa yang menempatinya.Namja itu meninggal, Luhan telah tiada.Lalu Luhan yang aku lihat selama ini? Siapa dia?Apa dia roh Luhan?
Aku segera pergi dari tempat itu, tanpa memberi salam pada ahjumma yang sudah berjasa banyak padaku.Luhan, Dimana dia? Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau menyelamatkan aku waktu kejadian itu?
Sampai tiba malam hari, aku terus mencarinya.Mencari cari keberadaannya di tempat kami bertemu.
“ LUHAN !! Jawab aku, aku ingin bicara “ Aku mulai putus asa dengan semua ini, kenyataan inu dan kebenaran semuanya.Aku benci
Suara itu lagi terdengar, suara yang kutunggu tunggu untuk menjawabku
“ Kau sudah mengetahui semuanya? “
Kusambangi dia yang berada tak jauh dariku.Aku sudah siap dengan semuanya, yang sekarang aku inginkan adalah kenyataan sebenarnya
“ Jawab aku, Luhan.Kau siapa? “ tak ada balasan sampai dia menatap mataku
“ Aku namjachingumu “ benarkah itu? Dia namjachinguku?
“ Tolong jelaskan padaku semuanya “ Aku harap kenyataan itu tak memisahkan aku dengannya saat ini
“ Kau mungkin tidak mengingatnya setelah kecelakaan itu.Sebelum itu terjadi, aku adalah namjachingumu sampai aku mati “
“ Ak-aku yeojachingumu? Ahh.. “ Kepalaku sakit, aku sudah bisa mengingatnya sekarang.Luhan, kenapa harus kau yang pergi?tak bisakah kita berdua yang pergi sehingga kau bisa menempati janjimu itu
Dia memelukku erat, aku merasakan akan adanya perpisahan setelah ini.Aku tahu perbedaan kami ini hanya bisa diputuskan Tuhan, tapi
“ Kita sudah berbeda, Taeng.Kita tidak bisa bersama seperti dulu karena Tuhan sudah menentukan takdir kita “ masih memelukku dengan erat, seakan tak mau melepaskannya
“ Tak bisakah kau lebih lama disini, denganku Luhan “ jangan berakhir seperti ini, aku belum siap
“ Aku harus pergi dan berjanjilah padaku, kenanglah aku sepanjang umurmu dan hiduplah dengan baik “ dia menyebutkan permintaannya yang mungkin akan menjadi permintaan terakhirnya padaku
“ Aku, aku pasti akan menepatinya.Aku janji “
Seperti memeluk angin, Luhan pergi begitu saja.Pergi menuju langit dan berjumpa dengan Tuhan di surga.Aku harus rela, kenyataan yang datang terlambat.Aku terlambat menyadari semuanya, semua kelebihanku.Aku yang tiba tiba menjadi indigo, itu semua ada maknanya.Agar aku bisa menjalani hidup dengan baik, mengetahui keberadaan Luhan disisiku, dan bisa membantu orang lain.Terima kasih Tuhan, kau memberikan aku kelebihan yang menuntunku menuju dia.Aku senang, aku rela melepaskannya.Dan sekuat tenaga aku berusaha menepati janjiku, janji terakhir aku dengannya sebelum dia pergi.Berjanji untuk selalu mengenangnya sepanjang umurku sampai maut mesisahkan, dan berjanji untuki hidup dengan sebaik baiknya







Gomawo, Xi Luhan







Cinta Abadiku
















END




Huaaa,,, mewek gak?(*kalo kagak ya gapapa) aku bikinnya gak sengaja hihi.Padahal ff aku aja belom aku kelarin malah bikin FF ini^yaudahlahya.. Happy Read an you must be comment












1 komentar:

  1. wahh>-< sedih thor bacanya.. ternyata luhannya itu udah mati ya?kasian banget taeng ditinggal luhan:( semangat thor lanjutt terus bikin ffnyaa

    BalasHapus