Shinee - Minho

Minggu, 20 April 2014

[EXO Fanfic] Red Season (Oneshoot)

RED SEASON ( Oneshoot)




Title                 : RED SEASON
Author             : Puteu
Cast                 : Xi Luhan (EXO) , Jung Ha Ri (OC)
Genre              : Romance, sad(radaradadikit)
Rating             : PG 13
Length             : OneShoot
Desclaimer      : FF ini terinspirasi dari lagunya Taylor Swift yang RED, tapi ceritanya asli karangan SAYA.Untuk castnya saya minjem^hehe,, jadi dimohon untuk memaklomi jika banyak typo bertebaran kayak debu#tiup aja..Happy read J
Note                : Aku buat ff ini ngayal#alias ngasal aja.Jadi segalanya yang ada di ff ini mulai dari tempat, cast, alur dan lain lain aku buat fiktif.Mohon dimengerti ya ^piss.Kalimat yang dicetak miring sama di Bolt itu kata hatinya mereka(*aduh apaan sih)jadi kata kata yang gak mereka ucapin okee..#sipplah





Don’t bash!Dont Plagiat! Don’t be a SIDERS?!




Comment nya ya J





Merah melambangkan jiwa keberanian
Merah juga melambangkan cinta
Apakah bunga yang bermekaran itu pertanda
Pertanda akan adanya keberanian
Keberanian seseorang untuk menyatakan…
Cinta…



Merah.Hamparan pemandangan dari atas langit Pulau Jeju terlihat berbeda pagi ini.Pohon pohon yang tertanam itu mengeluarkan semburat kembang api berwarna abadi, merah.Bagi sebagian masyarakat disini mengenalnya dengan The Red Day, itu dikarenakan bunga pohon yang ada di Pulau Jeju bermekaran dan memunculkan warna merah.Yeoja itu pun hanya bisa memandang takjub ke arah pepohonan yang lebih terlihat seperti kembang api itu.
“ Wah,, indahnya “ terlukis senyum indah di bibirnya.Sembari menengadahkan tangannya, berharap kelopak indah itu terjatuh di telapaknya
Seketika yeoja itu terdiam, lalu dikeluarkannya sebuah kalung berliontin rusa itu dari sakunya.Dipandanginya liontin itu dengan sedih, mungkin mengenang masa masa indah yang ia miliki.Entah dengan siapa
“ Oppa, apa kau masih mengingatnya? “ seketika senyuman tadi lenyap seakan tersapu debu yang melintas di wajahnya




Flashback




4 Tahun yang lalu



Seorang gadis yang tinggal di Pulau Jeju tengah berjalan melintasi pepohonan merah.Ya, pepohonan merah yang menjadi ciri khas musim semi di Pulau Jeju.Tak lupa dibawanya sebuah kamera digital dan memotret beberapa gambar disana
“ Walaupun aku sudah berkali kali meresakannya, aku tidak akan pernah bosan “ seru sang gadis sambil memoteret indahnya hamparan merah itu
Dilaluinya turis turis dari berbagai daerah, mulai dari turis lokal dan mancanegara.Dipotretnya lukisan lukisan karya Tuhan itu dan mungkin akan menjadi kenangan yang indah baginya.Sampai yeoja itu tak menyadari di depannya telah berdiri seorang turis hingga mereka saling bertabrakan


Brukk



“ Ahh,,Mianhamnida aku tidak sengaja “ kepalanya tertunduk sambil membungkuk memberi hormat pada seorang yang ia tabrak tadi
Tak ada jawaban.’apa orang ini tuli sampai dia tidak mau menjawabnya’ kata si gadis di dalam hati
Sampai si gadis melihat orang yang ditabraknya dan bergumam ‘wajahnya bahkan sama indahnya dengan pemandangan disini.Tampan’gumamnya dalam hati
Seorang namja yang sedari tadi hanya diam mematung itu tak berniat untuk menjawab, sampai sang gadis menjabat tangan namja itu dengan berani.yeoja itu memperkenalkan dirinya
“ Ha Ri.Jung Ha Ri imnida dan namamu? “ tangan yeoja itu pun menjabat tangan namja di depannya dengan berani.Terlihat sedikit kekecewaan dari sorot matanya ‘ apa aku terlalu berani mengajak berkenalan orang yang sudah aku tabrak’umpatnya
“ Hmm,, Luhan “ jawaban namja bernama Luhan itu.Gadis itu pun memberanikan diri bertanya lebih lanjut pada namja itu
“ Kau turis?”
“ Ehh,,Ne” jawabnya singkat
“ Turis lokal atau – “ seketika namja itu menjawab dengan cepat
“ Aku dari China, aku datang kesini ingin berlibur “ sambil menunjukkan senyum imutnya itu dia menjawab dengan ramahnya
“Ohh,, pantas saja bahasamu masih belum fasih hehe “ gadis itu pun tertawa mendengar penjelasan Luhan tadi.Baginya logat bahasa Luhan aneh dan lucu
Sambil mengeluarkan ponselnya ia mengetikkan sesuatu dan membacanya kemudian.Ya, dia menggunakan kamus bahasa China-Korea di dalam ponselnya
“ Bisakah kau mem-bantuku menemani selama berlibur “ pintanya ragu
“ Aah- maksudmu memintaku untuk menemanimu “ jelas si gadis dengan tawa kecil
Namja China itu hanya dapat menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu karena malu, merasa apa yang diucapkannya tadi salah
“ ehh,, iya “
“ baiklah dengan senang hati, Luhan-ssi “ Gadis itu pun pergi dan menarik lengan kokoh namja yang memintanya untuk menemaninya itu.Hari ini dia akan menjadi pemandu wisata untuk turis yang menurutnya akan menjadi sahabatnya itu









Tibalah mereka di sebuah tempat di Pulau tersebut.Tempat yang paling banyak dikunjungi ini memang sangat ramai, sesekali terlihat sepi tergantung musimnya.Seorang gadis sedang menjelaskan setiap detil bagian bagian dari tempat ini sepengetahuannya kepada seseorang yang sedari tadi hanya menatapnya
“ nah disinilah tempat yang memiliki nilai sejarah tertinggi.Kau tau apa? “ antusias sang gadis membuat seseorang disampingnya ikut antusias mendengarkannya tanpa tahu apa maksudnya
Seketika gadis itu terdiam menghentikan penjelasannya, memastikan sesuatu
“ Hei, apa kau mengerti ucapanku tadi? Ahh aku harap begitu “ lelah sang gadis karena sedari tadi namja yang menemaninya itu hanya memotret dan sesekali memperhatikannya
“ Ne,, aku mengerti “ hanya itu kata yang diucapkan Luhan karena hanya sedikit yang ia tahu
 Hari hari terus berganti tanpa sadar menjadi akhir dari musim yang paling indah di Pulau Jeju ini.Kedekatan yang tidak bisa dipungkiri lagi dan perasaan yang tak terhindarkan sebentar lagi akan berakhir, sama seperti musim ini
“ Berapa umurmu? “
“ 25 tahun di Korea “ lantang luhan pada si gadis
Gadis yang bernama Ha Ri itu pun merenung kaget atas jawaban yang tadi ia tanyakan pada Luhan
‘dia lebih tua dua tahun daripadaku, apa aku harus memanggilnya oppa’ umpat kata hati Ha Ri
“ Berarti aku harus memanggilmu Oppa, yang artinya kakak laki laki “ jelas Ha Ri
“ Oppa?”  Luhan mengulang perkataan Ha Ri tadi dan terdiam sejenak
‘apa dia memanggilku kakak, apa hanya sebatas itu’ besit Luhan
“ Iya, mulai sekarang kau akan kupanggil Oppa.Luhan Oppa “ gadis itu pun tersenyum tetapi tidak bagi Luhan yang sudah menganggapnya lebih dari itu










“Oppa, kapan kau kembali ke China?” raut wajah sedih terlihat jelas pada keduanya.Sudah seminggu Luhan berlibur di Pulau ini dan tak terasa sebentar lagi dia akan meninggalkannya
“ dua hari lagi mungkin “ jawab Luhan
“ Apa kau menganggapku sebagai sahabatmu “ dilontarkannya pertanyaan itu dari mulut Ha Ri.Dia sudah tidak tahan, dia tidak mengerti sebenarnya hubungan antara dia dan Luhan.Ha Ri tidak ingin kehilangan Luhan
“ Ne, Ha Ri-ah.Kau sahabatku sejak aku datang ke sini “ jawabnya lancar.Luhan memang sudah bisa sedikit berbahasa Korea setelah seminggu lebih tinggal
“ Kalau kau menganggapku sebagai sahabatku, maukah kau tinggal disini beberapa hari lagi?” Sedih, itu mungkin yang dirasakan Ha Ri hingga dia berani meminta permohonan aneh itu pada Luhan
“ Maafkan aku, aku tidak bisa “ jawab Luhan pasti
Akhir yang menyedihkan memang, disaat seseorang telah merasakan adanya perasaan cinta seketika perasaan itu berubah menjadi bumerang.Bumerang yang berbalik arah, dari perasaan bahagia menjadi kesedihan.Apa hanya Ha Ri yang merasakan debaran itu? apa hanya Ha Ri yang merasakan kebahagiaan itu? Apa mungkin hanya Ha Ri yang merasakan jatuh cinta?Jika ia, maka buanglah perasaan itu sebelum musim ini berakhir








Pagi hari di Pulau Jeju semakin sepi, tak banyak turis yang berlalu lalang hanya sekedar memotret disana.Itu dikarenakan sebentar lagimusin merah di Pulau Jeju akan berakhir.Ha Ri dengan santai berjalan mendekati seorang namja yang terduduk di salah satu bangku taman
“ Kau sudah datang “seru Luhan
“ Ada apa Oppa menganjakku bertemu sepagi ini disini? “ Tanya Ha Ri to the point
Namja itu mengeluarkan benda yang sedari tadi terdapat di dalam tas punggungnya itu.Sebuah kotak berwarna merah velvet berpita pink
“ ini untukmu “ diberikannya kotak itu pada Ha Ri.Luhan tidak tahu harus berkata apa lagi selain ini
Yeoja itu terdiam.Memandari kotak yang hendak diberikan padanya itu.Lalu, diambilnya kotak itu dengan perlahan
“ a-apa maksud Oppa memberikan ini “ ketusnya
Memang sulit mengatakan kata perpisahan, itulah yang dirasakan Luhan saat ini.Hadiah kalung berliontin rusa kini telah terbungkus rapi di dalam sebuah kotak berwarna merah itu.
‘aku harap dia menerimanya’ hanya itu kata hati dan permohonannya
Gadis bernama Ha Ri itu membuka kotak yang diberikan Luhan dan mengambilnya.Sebuah kalung berliontin rusa.Cantik
“ Yeppeuda “ bisik Ha Ri.Gadis itu senang dengan pemberian Luhan.Luhan pun ikut senang melihatnya dan juga sekaligus sedih
“ Rusa itu, anggaplah itu aku.Ingatlah aku Jung Ha Ri “ lantangnya.Diraihnya tangan gadisnya, lalu mengambil kalung rusa itu dan memakaikannya di leher sang gadis
Si gadis terdiam.Jung Ha Ri terpaku dengan perlakuan Luhan yang memakaikan kalung di leher jenjangnya itu.Seketika mengucur air bening dari kelopak matanya.Ia menangis
“ Oppa akan kembali?! Iya kan, Jawab aku! “ bentaknya sembari menatap Luhan
“ Keberangkatanku  dua jam lagi, aku kesini hanya untuk – “ perkataannya terputus dikarenakan pelukan si gadis yang tiba tiba.Bahunya bergetar, dia menangis.gadis itu menangis mengetahui kepergian sang namja
Namja itu pun menbalas pelukan sang gadis dengan hangat
‘ aku juga sedih, Jung Ha Ri.Aku menyayangimu.Tidak, aku mencintaimu’ dalam hati Luhan ternyata berbeda dengan sikapnya saat ini.Berpura pura tidak terjadi apa apa
“ Saranghae “ bisik Luhan untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi.Hening
“ Nado Saranghae, Oppa.Kembalilah lagi “
“ aku pasti kembali, tunggu aku Jung Ha Ri “
“Pasti.Aku akan menunggumu, Oppa “








Kata itu menjadi kalimat terakhir bagi Ha Ri, sudah empat tahun dia tidak mendengar bahasa berlogat aneh itu lagi.Rusa itu, rusa terakhir yang telah merebut hatinya sampai saat ini belum menepati janjinya.Janjinya untuk kembali
Gadis itu seakan tersadar dari lamunannya memandangi kalung itu.Lalu, dipakainya kalung rusa itu sembari tersenyum kecil
“ aku masih menepati janjiku waktu itu sampai saat ini, tapi mengapa kau tidak menepati janjimu “gumamnya sambil memakai kalungnya itu
“ Siapa bilang aku tidak menepatinya “ Logat aneh itu, Luhan.Ia menepati janjinya
Gadis itu menoleh ke belakangnya dengan refleks dan melihat namja tampan berdiri tak jauh dari tempatnya
Air mata itu tak tertahankan lagi, membentuk sungai sungai kecil di pipi si gadis.Rusa itu, rusa yang merebut hatinya kini telah menepati janjinya, janji padanya empat tahun yang lalu
“ Op-oppa ?! “ disambarnya namja tampan itu dengan pelukan dari sang yeoja.Jung Ha Ri
Pelukan hangat yang sudah empat tahun lamanya tidak dirasakan keduanya kini dapat mereka rasakan kembali.Saling melepas rindu, melepas luka , dan menyalurkan rasa cinta.Itu yang saat ini mereka rasakan
“ SARANGHAE JUNG HA RI, AKU MERINDUKANMU “ teriak Luhan, sang namja yang amat dirindukannya
Para turis yang melihatnya hanya dapat tertawa sembari memotret adegan memalukan itu.Siapa yang tidak malu, berteriak hal seperti itu di depan umum.Tetapi, rasa cinta membutakan segalanya, rasa malu pun tidak jadi masalah
“ Yak! Oppa?! Malu tau “ Semburat merah menghiasi wajah cantiknya itu bersamaan dengan warna merah yang tersisa pada pepohonan disana
“ Untuk apa malu? Kau malu dicintai oleh turis asing tampan seperti aku ini?” godanya
“ Bukan itu, aku malu karena aku juga mencintaimu Rusa jelek!! “ ledeknya sambil berlari lari meghindari tangkapan seseorang yang dibilangnya Rusa jelek itu
“ aisshh,, awas kau ya Jung Ha Ri.Aku akan menerkammu “
Terlihat pasangan yang baru saja bertemu itu sedang bemain kejar kejaran di sekitar taman merah  sambil sesekali tertawa.Memang indah bukan? Merah menjadi lambang cinta yang paling indah dan merah menjadi akhir yang bahagia bagi beberapa pasangan, seperti mereka








END



Wahahaahah,, gaje abisss!! Authornya ngayal mulu sih kerjaannya#ditabokduit…Mian banget, emang yah ff ini jelek dan aku mohon banget pengertiannya^kalongerti…
Comment Pleasee… J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar