RED SEASON ( Oneshoot)
Title :
RED SEASON
Author :
Puteu
Cast :
Xi Luhan (EXO) , Jung Ha Ri (OC)
Genre :
Romance, sad(radaradadikit)
Rating :
PG 13
Length :
OneShoot
Desclaimer :
FF ini terinspirasi dari lagunya Taylor Swift yang RED, tapi ceritanya asli
karangan SAYA.Untuk castnya saya minjem^hehe,, jadi dimohon untuk memaklomi
jika banyak typo bertebaran kayak debu#tiup aja..Happy read J
Note :
Aku buat ff ini ngayal#alias ngasal aja.Jadi segalanya yang ada di ff ini mulai
dari tempat, cast, alur dan lain lain aku buat fiktif.Mohon dimengerti ya ^piss.Kalimat
yang dicetak miring sama di Bolt itu kata hatinya mereka(*aduh apaan sih)jadi
kata kata yang gak mereka ucapin okee..#sipplah
Don’t
bash!Dont Plagiat! Don’t be a SIDERS?!
Comment
nya ya J
Merah
melambangkan jiwa keberanian
Merah
juga melambangkan cinta
Apakah
bunga yang bermekaran itu pertanda
Pertanda
akan adanya keberanian
Keberanian
seseorang untuk menyatakan…
Cinta…
Merah.Hamparan
pemandangan dari atas langit Pulau Jeju terlihat berbeda pagi ini.Pohon pohon
yang tertanam itu mengeluarkan semburat kembang api berwarna abadi, merah.Bagi
sebagian masyarakat disini mengenalnya dengan The Red Day, itu dikarenakan bunga pohon yang ada di Pulau Jeju
bermekaran dan memunculkan warna merah.Yeoja itu pun hanya bisa memandang
takjub ke arah pepohonan yang lebih terlihat seperti kembang api itu.
“ Wah,, indahnya “ terlukis senyum indah di
bibirnya.Sembari menengadahkan tangannya, berharap kelopak indah itu terjatuh
di telapaknya
Seketika yeoja itu terdiam, lalu dikeluarkannya
sebuah kalung berliontin rusa itu dari sakunya.Dipandanginya liontin itu dengan
sedih, mungkin mengenang masa masa indah yang ia miliki.Entah dengan siapa
“ Oppa, apa kau masih mengingatnya? “ seketika
senyuman tadi lenyap seakan tersapu debu yang melintas di wajahnya
Flashback
4
Tahun yang lalu
Seorang gadis yang tinggal di Pulau Jeju tengah
berjalan melintasi pepohonan merah.Ya, pepohonan merah yang menjadi ciri khas
musim semi di Pulau Jeju.Tak lupa dibawanya sebuah kamera digital dan memotret
beberapa gambar disana
“ Walaupun aku sudah berkali kali meresakannya, aku
tidak akan pernah bosan “ seru sang gadis sambil memoteret indahnya hamparan
merah itu
Dilaluinya turis turis dari berbagai daerah, mulai
dari turis lokal dan mancanegara.Dipotretnya lukisan lukisan karya Tuhan itu
dan mungkin akan menjadi kenangan yang indah baginya.Sampai yeoja itu tak
menyadari di depannya telah berdiri seorang turis hingga mereka saling
bertabrakan
Brukk
“ Ahh,,Mianhamnida aku tidak sengaja “ kepalanya
tertunduk sambil membungkuk memberi hormat pada seorang yang ia tabrak tadi
Tak ada jawaban.’apa orang ini tuli sampai dia tidak mau
menjawabnya’ kata si gadis di dalam hati
Sampai si gadis melihat orang yang ditabraknya dan
bergumam ‘wajahnya bahkan sama indahnya dengan pemandangan disini.Tampan’gumamnya
dalam hati
Seorang namja yang sedari tadi hanya diam mematung
itu tak berniat untuk menjawab, sampai sang gadis menjabat tangan namja itu
dengan berani.yeoja itu memperkenalkan dirinya
“ Ha Ri.Jung Ha Ri imnida dan namamu? “ tangan yeoja
itu pun menjabat tangan namja di depannya dengan berani.Terlihat sedikit
kekecewaan dari sorot matanya ‘ apa aku terlalu berani mengajak berkenalan
orang yang sudah aku tabrak’umpatnya
“ Hmm,, Luhan “ jawaban namja bernama Luhan
itu.Gadis itu pun memberanikan diri bertanya lebih lanjut pada namja itu
“ Kau turis?”
“ Ehh,,Ne” jawabnya singkat
“ Turis lokal atau – “ seketika namja itu menjawab
dengan cepat
“ Aku dari China, aku datang kesini ingin berlibur “
sambil menunjukkan senyum imutnya itu dia menjawab dengan ramahnya
“Ohh,, pantas saja bahasamu masih belum fasih hehe “
gadis itu pun tertawa mendengar penjelasan Luhan tadi.Baginya logat bahasa
Luhan aneh dan lucu
Sambil mengeluarkan ponselnya ia mengetikkan sesuatu
dan membacanya kemudian.Ya, dia menggunakan kamus bahasa China-Korea di dalam
ponselnya
“ Bisakah kau mem-bantuku menemani selama berlibur “
pintanya ragu
“ Aah- maksudmu memintaku untuk menemanimu “ jelas si
gadis dengan tawa kecil
Namja China itu hanya dapat menggaruk tengkuknya
yang tak gatal itu karena malu, merasa apa yang diucapkannya tadi salah
“ ehh,, iya “
“ baiklah dengan senang
hati, Luhan-ssi “ Gadis itu pun pergi dan menarik lengan kokoh namja yang
memintanya untuk menemaninya itu.Hari ini dia akan menjadi pemandu wisata untuk
turis yang menurutnya akan menjadi sahabatnya itu
Tibalah mereka di sebuah tempat di Pulau
tersebut.Tempat yang paling banyak dikunjungi ini memang sangat ramai, sesekali
terlihat sepi tergantung musimnya.Seorang gadis sedang menjelaskan setiap detil
bagian bagian dari tempat ini sepengetahuannya kepada seseorang yang sedari
tadi hanya menatapnya
“ nah disinilah tempat yang memiliki nilai sejarah
tertinggi.Kau tau apa? “ antusias sang gadis membuat seseorang disampingnya
ikut antusias mendengarkannya tanpa tahu apa maksudnya
Seketika gadis itu terdiam menghentikan
penjelasannya, memastikan sesuatu
“ Hei, apa kau mengerti ucapanku tadi? Ahh aku harap
begitu “ lelah sang gadis karena sedari tadi namja yang menemaninya itu hanya
memotret dan sesekali memperhatikannya
“ Ne,, aku mengerti “ hanya itu kata yang diucapkan
Luhan karena hanya sedikit yang ia tahu
Hari hari
terus berganti tanpa sadar menjadi akhir dari musim yang paling indah di Pulau
Jeju ini.Kedekatan yang tidak bisa dipungkiri lagi dan perasaan yang tak
terhindarkan sebentar lagi akan berakhir, sama seperti musim ini
“ Berapa umurmu? “
“ 25 tahun di Korea “ lantang luhan pada si gadis
Gadis yang bernama Ha Ri itu pun merenung kaget atas
jawaban yang tadi ia tanyakan pada Luhan
‘dia
lebih tua dua tahun daripadaku, apa aku harus memanggilnya oppa’
umpat kata hati Ha Ri
“ Berarti aku harus memanggilmu Oppa, yang artinya
kakak laki laki “ jelas Ha Ri
“ Oppa?”
Luhan mengulang perkataan Ha Ri tadi dan terdiam sejenak
‘apa
dia memanggilku kakak, apa hanya sebatas itu’
besit Luhan
“ Iya, mulai sekarang kau akan kupanggil Oppa.Luhan
Oppa “ gadis itu pun tersenyum tetapi tidak bagi Luhan yang sudah menganggapnya
lebih dari itu
“Oppa, kapan kau kembali ke China?” raut wajah sedih
terlihat jelas pada keduanya.Sudah seminggu Luhan berlibur di Pulau ini dan tak
terasa sebentar lagi dia akan meninggalkannya
“ dua hari lagi mungkin “ jawab Luhan
“ Apa kau menganggapku sebagai sahabatmu “
dilontarkannya pertanyaan itu dari mulut Ha Ri.Dia sudah tidak tahan, dia tidak
mengerti sebenarnya hubungan antara dia dan Luhan.Ha Ri tidak ingin kehilangan
Luhan
“ Ne, Ha Ri-ah.Kau sahabatku sejak aku datang ke
sini “ jawabnya lancar.Luhan memang sudah bisa sedikit berbahasa Korea setelah
seminggu lebih tinggal
“ Kalau kau menganggapku sebagai sahabatku, maukah
kau tinggal disini beberapa hari lagi?” Sedih, itu mungkin yang dirasakan Ha Ri
hingga dia berani meminta permohonan aneh itu pada Luhan
“ Maafkan aku, aku tidak bisa “ jawab Luhan pasti
Akhir yang menyedihkan memang, disaat seseorang
telah merasakan adanya perasaan cinta seketika perasaan itu berubah menjadi bumerang.Bumerang
yang berbalik arah, dari perasaan bahagia menjadi kesedihan.Apa hanya Ha Ri
yang merasakan debaran itu? apa hanya Ha Ri yang merasakan kebahagiaan itu? Apa
mungkin hanya Ha Ri yang merasakan jatuh cinta?Jika ia, maka buanglah perasaan
itu sebelum musim ini berakhir
Pagi hari di Pulau Jeju semakin sepi, tak banyak
turis yang berlalu lalang hanya sekedar memotret disana.Itu dikarenakan sebentar
lagimusin merah di Pulau Jeju akan berakhir.Ha Ri dengan santai berjalan
mendekati seorang namja yang terduduk di salah satu bangku taman
“ Kau sudah datang “seru Luhan
“ Ada apa Oppa menganjakku bertemu sepagi ini
disini? “ Tanya Ha Ri to the point
Namja itu mengeluarkan benda yang sedari tadi
terdapat di dalam tas punggungnya itu.Sebuah kotak berwarna merah velvet berpita pink
“ ini untukmu “ diberikannya kotak itu pada Ha
Ri.Luhan tidak tahu harus berkata apa lagi selain ini
Yeoja itu terdiam.Memandari kotak yang hendak
diberikan padanya itu.Lalu, diambilnya kotak itu dengan perlahan
“ a-apa maksud Oppa memberikan ini “ ketusnya
Memang sulit mengatakan kata perpisahan, itulah yang
dirasakan Luhan saat ini.Hadiah kalung berliontin rusa kini telah terbungkus
rapi di dalam sebuah kotak berwarna merah itu.
‘aku
harap dia menerimanya’ hanya itu kata hati dan
permohonannya
Gadis bernama Ha Ri itu membuka kotak yang diberikan
Luhan dan mengambilnya.Sebuah kalung berliontin rusa.Cantik
“ Yeppeuda “ bisik Ha Ri.Gadis itu senang dengan
pemberian Luhan.Luhan pun ikut senang melihatnya dan juga sekaligus sedih
“ Rusa itu, anggaplah itu aku.Ingatlah aku Jung Ha
Ri “ lantangnya.Diraihnya tangan gadisnya, lalu mengambil kalung rusa itu dan
memakaikannya di leher sang gadis
Si gadis terdiam.Jung Ha Ri terpaku dengan perlakuan
Luhan yang memakaikan kalung di leher jenjangnya itu.Seketika mengucur air
bening dari kelopak matanya.Ia menangis
“ Oppa akan kembali?! Iya kan, Jawab aku! “
bentaknya sembari menatap Luhan
“ Keberangkatanku
dua jam lagi, aku kesini hanya untuk – “ perkataannya terputus
dikarenakan pelukan si gadis yang tiba tiba.Bahunya bergetar, dia
menangis.gadis itu menangis mengetahui kepergian sang namja
Namja itu pun menbalas pelukan sang gadis dengan
hangat
‘
aku juga sedih, Jung Ha Ri.Aku menyayangimu.Tidak, aku mencintaimu’
dalam hati Luhan ternyata berbeda dengan sikapnya saat ini.Berpura pura tidak
terjadi apa apa
“ Saranghae “ bisik Luhan untuk terakhir kalinya
sebelum ia pergi.Hening
“ Nado Saranghae, Oppa.Kembalilah lagi “
“ aku pasti kembali, tunggu aku Jung Ha Ri “
“Pasti.Aku akan menunggumu, Oppa “
Kata itu menjadi kalimat terakhir bagi Ha Ri, sudah
empat tahun dia tidak mendengar bahasa berlogat aneh itu lagi.Rusa itu, rusa terakhir
yang telah merebut hatinya sampai saat ini belum menepati janjinya.Janjinya untuk
kembali
Gadis itu seakan tersadar dari lamunannya memandangi
kalung itu.Lalu, dipakainya kalung rusa itu sembari tersenyum kecil
“ aku masih menepati janjiku waktu itu sampai saat
ini, tapi mengapa kau tidak menepati janjimu “gumamnya sambil memakai kalungnya
itu
“ Siapa bilang aku tidak menepatinya “ Logat aneh
itu, Luhan.Ia menepati janjinya
Gadis itu menoleh ke belakangnya dengan refleks dan
melihat namja tampan berdiri tak jauh dari tempatnya
Air mata itu tak tertahankan lagi, membentuk sungai
sungai kecil di pipi si gadis.Rusa itu, rusa yang merebut hatinya kini telah
menepati janjinya, janji padanya empat tahun yang lalu
“ Op-oppa ?! “ disambarnya namja tampan itu dengan
pelukan dari sang yeoja.Jung Ha Ri
Pelukan hangat yang sudah empat tahun lamanya tidak
dirasakan keduanya kini dapat mereka rasakan kembali.Saling melepas rindu,
melepas luka , dan menyalurkan rasa cinta.Itu yang saat ini mereka rasakan
“ SARANGHAE JUNG HA RI, AKU MERINDUKANMU “ teriak
Luhan, sang namja yang amat dirindukannya
Para turis yang melihatnya hanya dapat tertawa
sembari memotret adegan memalukan itu.Siapa yang tidak malu, berteriak hal
seperti itu di depan umum.Tetapi, rasa cinta membutakan segalanya, rasa malu
pun tidak jadi masalah
“ Yak! Oppa?! Malu tau “ Semburat merah menghiasi
wajah cantiknya itu bersamaan dengan warna merah yang tersisa pada pepohonan
disana
“ Untuk apa malu? Kau malu dicintai oleh turis asing
tampan seperti aku ini?” godanya
“ Bukan itu, aku malu karena aku juga mencintaimu
Rusa jelek!! “ ledeknya sambil berlari lari meghindari tangkapan seseorang yang
dibilangnya Rusa jelek itu
“ aisshh,, awas kau ya Jung Ha Ri.Aku akan
menerkammu “
Terlihat pasangan yang baru saja bertemu itu sedang
bemain kejar kejaran di sekitar taman merah sambil sesekali tertawa.Memang indah bukan?
Merah menjadi lambang cinta yang paling indah dan merah menjadi akhir yang
bahagia bagi beberapa pasangan, seperti mereka
END
Wahahaahah,, gaje abisss!! Authornya ngayal mulu sih
kerjaannya#ditabokduit…Mian banget, emang yah ff ini jelek dan aku mohon banget
pengertiannya^kalongerti…
Comment Pleasee… J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar